SOFTSKILL (KELOMPOK)
-CHYNTA ANGGRENI
-DAVE STEVEN
-DINI AULIA
-MARCELINA WERDA
-RISNA RIZKIA A
PENDAHULUAN
PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI (CHANGE AND ORGANIZATION DEVELOPMENT )
A. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Manajer senantiasa mengantisipasi perubahan-perubahan dalam lingkungan yang akan mensyaratkan penyesuaian-penyesuaian disain organisasi diwaktu yang akan datang. Perubahan-perubahan dalam lingkungan organisasi dapat disebabkan oleh kekuatan internal dan kekuatan eksternal. Berbagai kekuatan eksternal dapat menekan
organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan operasinya. Sedangkan perubahan dari faktor seperti tujuan, kebijakan manajer, sikap karyawan, strategi dan teknologi baru juga dapat merubah organisasi. Setiap organisasi penting mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut. Pandangan yang realistis mengenai perubahan organisasi mengakui bahwa stabilitas dan penyesuaian diri itu esensil untuk kelangsungan hidup (survival) dan pertumbuhan. Oleh karena itu perlu kesadaran untuk mempelajari bagaiamana menyusun, menyesuaikan diri dan mengubah organisasi dengan cara yang lebih cocok dengan aspirasi manusia. Bagaiamana mengatur dan mengkoordinasikan manusia dalam menentukan perubahan yang akan dilakukan. Pada umumnya, perubahan dalam organisasi maupun dalam diri individu tidak segera tampak oleh mereka yang berinteraksi dengan mereka sehari-hari. Organisasi akan tampak lebih stabil oleh para pesertanya daripada oleh klien atau pengamat yang hanya berinteraksi sekali-kali dengannya. Serangkaian perubahan-perubahan kecil dapat menjadi perbedaan besar dalam jangka waktu yang lama. Dalam perubahan organisasi ini sangat diperlukan keseimbangan dinamis dengan cara pihak manajemen meneliti atau mendiagnosa keadaan yang paling cocok untuk mengatasi keadaan yang terjadi.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
1. Tantangan Utama di Masa Depan
�� Tantangan sentral yang dihadapi oleh umat manusia dewasa ini ialah membuat semua jenis organisasi menjadi organisasi yang lebih baik.
2. Perubh. Konfigurasi Ketenagakerjaan
�� Keanekaragaman yang paling menonjol terlihat pada makin banyaknya wanita karier dalam berbagai jenis organisasi.
3. Tingkat Pendidikan Para Pekerja
�� Makin tingginya tingkat pendidikan formal berakibat meningkatnya harapan dlm karier , pekerjaan, dan penghasilan.
4. Teknologi
�� Teknologi informasi berdampak kuat, dgn aplikasi paling beragam dalam kehidupan dunia bisnis di masa depan.
�� Telecommuting, teleconferencing, internet, paperless office, electronic mail, faksimili- adalah contoh aktual.
5. Situasi Perekonomian
�� Perkembangan regional & global diikuti pula oleh perkembangan lokal di berbagai negara.
�� Deregulasi dan debirokratisasi adalah dua contoh konkret yang ditujukan agar sektor swasta memainkan peranan yang lebih besar selaku pemain ekonomi.
�� Gejala lain pada tingkat negara ialah maraknya gerakan swastanisasi dari badan-badan usaha milik negara.
6. Berbagai Kecenderungan Sosial
�� Usahawan yang menghasilkan barang atau jasa tertentu biasanya mengamati perilaku pelanggannya. Preferensi pelanggan sering berubah. Faktor penyebabnya pun dapat beraneka ragam.
7. Faktor Geopolitik
�� USA sebagai satu-satunya negara adi kuasa yang acap kali menampilkan dirinya sebagai polisi dunia.
8. Persaingan
Salah satu ciri dunia bisnis dewasa ini ialah lahirnya korporasi multi nasional yang:
1. wilayah operasinya dapat meliputi jurisdiksi banyak negara;
2. tidak sedikit di antaranya yang penghasilannya melebihi anggaran belanja tahunan banyak negara;
3. menguasai teknologi canggih tetapi enggan mengalihkannya ke pihak lain;
4. proses produksi barang yang dihasilkannya terjadi di berbagai negara;
5. penguasaan pangsa pasar yang tinggi;
6. mengkaburkan batas-batas jurisdiksi berbagai negara bangsa.
9. Pelestarian Lingkungan,
Membawa implikasi :
1. Pembangunan ekonomi yg berwawasan lingkungan dilaksanakan & dipertahankan.
2. Pemeliharaan keseimbangan “eco-system” makin diperlukan.
3. Terjadinya polusi udara merusak lingkungan
4. Makin banyaknya limbah, baik limbah industri maupun limbah rumah tangga.
PROSES PERUBAHAN ORGANISASI
Ada beberapa tahapan dari proses perubahan suatu organisasi, contoh :
1. Karena ada tekanan & desakkan, dimana yang dimaksud di sini adalah, tekanan & desakkan dari pihak luar atau dalam untuk mengembangkan suatu organisasi agar mau berkembang dan berjalan lebih maksimal.
2. Interfrensi & Reorientasi biasanya melibatkan orang lain untuk mengelola, dimana dibutuhkan pengenalan kembali agar mengingatkan apa yang telah dicapai dan apa yang masih harus menjadi misi untuk mencapai visi suatu organisasi tersebut.
3. Diagnosa & Pengenalan masalah, dimana di sini berusaha ditemukan, apa yang menjadi sebab, dana mengakibatkan apa, serta bagaimana cara Organisasi tersebut memecahkan suatu masalah dengan baik.
4. Penemuan & Komitmen dari penyelesaian, setelah menemukan suatu hal yang baru terhadapa penyelesaiaan masalah, maka akan didaptkan komitmen baru, dimana harus dijalankan, agar seseuatu kegagalan di masa lampau tidak terulangi lagi di masa depannya.
5.Percobaan & penerimaan hasil, dimana setelah kita melakukan percobaan suatu yang baru, kitapun harus dapat menerima hasilnya, dan mereview kembali agar kita mengetahui dimana cacatnya suatu cara tersebut dan memodifikasi kembali agar perubahan itu menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang diharapk
Pengembangan Organisasi
Lebih dikenal dengan organization development (OD) .Pengertian pokok OD adalah perubahan yang terencana (planned change). Perubahan , dalam bentuk pembaruan organisasi dan modernisasi, terus menerus terjadi dan mempunya pengaruh yang sangat dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta warganya, yang membentuk masyakat modern , mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus perubahan ini. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam empat katagori , yaitu perkembangan teknologi, perkembangan produk, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin singkatnya daur hidup produk, serta perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup, nila-nila dan harapan tiap orang.
Untuk dapat bertahan , organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari berbagai pembaruan tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan organisasi. Proses mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri menghadapi perubahan inilah yang dikenal luas sebagai proses organization development (OD).
Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi,perilaku dan harapan semua anggota organisasi, OD di definisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana dalam meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara intervensi (oleh pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan kata lain penerapan OD dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan ahli, sistemis ,harus didukung oleh pimpinan serta luas aplikasinya.
Teori dan praktik OD didasarkan pada beberapa asumsi penting yakni :
• Manusia sebagai individu, Dua asumsi penting yang mendasari OD adalah bahwa manusia memiliki hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya berpotensi , dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada organisasi. OD bertujuan untuk menghilangkan faktor faktor dalam organisasi yang menghambat perkembangan dan menghalangi orang untuk berkontribusi demi tercapainya sasaran organisasi.
• Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok. Organisasi yang menerapkan OD harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui perannya oleh kelompok kerjanya. Dalam organisasi perlu ditumbuhkan keterbukaan agar para anggotanya dapat dengan leluasa mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam keterbukaan , orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi, sehingga dengan demikian performansi kelompok akan lebih efektif.
• Manusi sebagai wadah organisasi. Hubungan antar kelompok – kelompok dalam organisasi menentukan efektivitas masing masing kelompok tersebut. Misalnya bila komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya , koordinasi dan kerjasama akan kurang efektif daripada bila segenap anggota kelompok terlibat dalam interaksi.
Sasaran OD
Atas dasar asumsi asumsi diatas, proses pengembangan organisasi diterapkan dengan sasaran :
1. Hubungan yang lebih efektif antara departemen , divisi dan kelompok kelompok kerja dalam organisasi
2. hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan pada semaua jenjang organisasi
3. terhapusnya hambatan hambatan komunikasi antara pribadi dan kelompok
4. berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya, dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi.
Metode Pengembangan Organisasi
• Metode Pengembangan Perilaku
Jaringan Manajerial (managerial Grid)
Latihan kepekaan
Pembentukan Tim
Umpan Balik Survei
• Metode Pengembangan Ketrampilan dan sikap
On the job training
Job Instruction Training
Of the job training
Vestibule training
Ciri-ciri pengembangan organisasi yang efektif sebagai berikut :
• Strategi terencana
• Menekankan cara-cara baru m eningkatkan kinerja
• Mengandung nilai humanistik
• Menggunakan pendekatan komitmen
• Menggunakan pendekatan ilmiah
PERUBAHAN & PENGEMBANGAN ORGANISASI
Secara umum, perubahan adalah membuat sesuatu menjadi berbeda dari keadaan sebelumnya. Pemahaman umum seperti ini sesuai dengan pendapat Robbins (1996) bahwa perubahan adalah membuat sesuatu menjadi lain, akan tetapi pemahaman demikian tidak dapat diterima karena perubahan mesti mempunyai tujuan, yaitu terjadi perbaikan atau peningkatan (improvement) kinerja organisasi yang tidak sekedar melakukan perubahan tetapi juga menghasilkan perbaikan. Pengertian perubahan yang mengandung makna ke arah pencapaian tujuan dikemukakan oleh Wood, Nicholson & Findley (1979: 57) bahwa perubahan merupakan upaya terencana, sistematis dan terkendali untuk mengubah lebih dari satu aspek organisasi yakni: (1) tugas, (2) struktur, (3) teknologi, (4) cara berpikir anggota organisasi agar efektif mencapai tujuan organisasi.
Selanjutnya, dengan mempertimbangkan adanya sasarsan dari perubahan, maka Hanson (1991) menyatakan perubahan sebagai proses implementasi inovasi dalam organisasi. Konsep perubahan menurut Hanson ini mengacu kepada perubahan terencana (planned change). Dengan demikian, perubahan yang dilakukan bukan hanya untuk berbeda dari yang sebelumnya. Pengertian konsep perubahan ini tampaknya banyak digunakan dalam kerangka pengembangan organisasi pemerintah. Artinya, banyak organisasi yang melakukan pengembangan organisasi dengan cara mengimplementasikan suatu kebijakan baru yang telah ditetapkan pemerintah. Disamping itu, dapat pula melakukan perubahan atas dasar inisiatif sendiri (self renewal) tanpa mengadopsi suatu kebijakan baru yang datang dari pemerintah (top-down).
Oleh karena pengembangan organisasi bertujuan melakukan perubahan maka perubahan organisasi dapat dilakukan dengan mengubah perilaku, struktur, prosedur, tujuan atau output suatu unit dalam sebuah organisasi (Hanson, 1991). Sedangkan Jones (2004) mengemukakan perubahan organisasi sebagai proses yang mengantarkan organisasi beralih dari keadaan sekarang menuju ke keadaan yang diinginkan pada masa mendatang, dengan tujuan meningkatkan keefektifan organisasi tersebut.
Rumusan tentang perubahan organisasi yang lebih umum dikemukakan oleh Hellieger & Slocum (dalam Winardi, 2002) yaitu perubahan organisasi yang direncanakan adalah upaya yang diintensifkan atau diarahkan kepada tujuan tertentu, yang dilakukan organosasi untuk mempengaruhi kondisi status quo-nya sendiri atau status quo organisasi lain. tujuan perubahan organisasi terencana (planned organizational change) adalah untuk menemukan cara-cara baru atau cara-cara yang diperbaiki dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi untuk menciptakan nilai dan memperbaiki hasil.
Bertitik tolak dari beberapa pendapat di atas, ada beberapa aspek pokok yang perlu dicatat berkaitan dengan perubahan dalam pengembangan organisasi dalam rangka pengembangan sistem manajemen. Pertama, perubahan dan pengembangan organisasi khususnya pengembangan sistem manajemen merupakan suatu proses bukan kejadikan yang secara tiba-tiba. Artinya, perubahan dalam organisasi dilakukan dengan sengaja, terencana dan menempuh langkah-langkah sistematis. Kedua, dalam pengembangan organisasi terjadi proses transisi, yaitu pergerakan dari keadaan sekarang menuju keadaan baru yang diinginkan. Ketiga, sebagai proses transisi, pengembangan organisasi menghadapi suatu keadaan yang tetap menginginkan status quo sehingga perubahan terhadap kondisi ini menimbulkan resistensi dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Keempat, perubahan dalam pengembangan organisasi mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan perubahan organisasi secara umum adalah untuk mencapai tujuan organisasi itu sendiri. Disamping itu, tujuan perubahan organisasi adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (quality improvement), keefektifan dan akuntabilitas organisasi terhadap stakeholdersnya. Ini berarti bahwa perubahan yang dilakukan dalam organisasi tidak dapat terlepas dari upaya untuk meningkatkan atau memperbaiki kinerja organisasi dari keadaan masa lalu.
Pengembangan organisasi dalam rangka pengembangan sistem manajemen dapat dilakukan dengan cara mengadopsi ide, model, cara atau metode baru guna meningkatkan keefektifan organisasi (Owens, 1991). Ide, model, metoode atau cara baru yang diadopsi bisa saja berasal dari hasil analisis organisasi itu sendiri atau menerapkan suatu pendekatan yang telah dikembangkan oleh pihak lain.Hal itu tentu saja didasarkan atas pertimbangan bahwa pengadopsian tersebut dapat meningkatkan kualitas keluaran organisasi menjadi lebih baik.
KESIMPULAN
Manajer senantiasa mengantisipasi perubahan-perubahan dalam lingkungan yang akan mensyaratkan penyesuaian-penyesuaian disain organisasi diwaktu yang akan datang. Perubahan-perubahan dalam lingkungan organisasi dapat disebabkan oleh kekuatan internal dan kekuatan eksternal. Oleh karena itu perlu kesadaran untuk mempelajari bagaiamana menyusun, menyesuaikan diri dan mengubah organisasi dengan cara yang lebih cocok dengan aspirasi manusia. Bagaiamana mengatur dan mengkoordinasikan manusia dalam menentukan perubahan yang akan dilakukan. Ada pun tahap proses perubahan organisasi Karena ada tekanan & desakkan, Interfrensi & Reorientasi biasanya melibatkan orang lain untuk mengelola, Diagnosa & Pengenalan masalah, Penemuan & Komitmen dari penyelesaian, dan Percobaan & penerimaan hasil. Mengapa adanya perubahan dan pengembangan organisasi karena ada sasaran yang ingin tercapai seperti Hubungan yang lebih efektif antara departemen , divisi dan kelompok kelompok kerja dalam organisasi, hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan pada semaua jenjang organisasi,terhapusnya hambatan hambatan komunikasi antara pribadi dan kelompok, berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya, dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi.
REFERENSI
http://www.google.com
Selasa, 25 Mei 2010
Sabtu, 08 Mei 2010
TUGAS 9
1. status komunikasi atasan dan bawahan adalah tidak terciptanya komunikasi yang efektif,komunikasi tidak berjalan dengan baik. Akibat dari komunikasi yang diabaikan dalam kasus ini atasan tidak mengetahui kemampuan si pegawai,tidak dapat mengetahui hasil kerja dari pegawainya,tidak mengetahui tata cara kerja pegawai,tidak dapat mengetahui keberhasilan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan dan pencapaian produktivitas kerja yang optimal
2. Tidak ada implikasinya, karena atasan dengan bawahanya tidak dapar berkomunikasi secara baik dan efektif,tidak mempunyai gagasan atau cara kerja.
3. Hambatan terhadap komunikasi efektif dalam kasus ini
- tidak dapat berinteraksi dengan baik
- kekaburan wewenang bagi setiap tingkatan pada jabatan tertentu akan membuat pesan tidak sampai keseluruh bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
- tidak dapat menilai keahlian seseorang dalam bidangnya.
- tidak dapat melihat hasil pekerjaan dari pegawainya.
2. Tidak ada implikasinya, karena atasan dengan bawahanya tidak dapar berkomunikasi secara baik dan efektif,tidak mempunyai gagasan atau cara kerja.
3. Hambatan terhadap komunikasi efektif dalam kasus ini
- tidak dapat berinteraksi dengan baik
- kekaburan wewenang bagi setiap tingkatan pada jabatan tertentu akan membuat pesan tidak sampai keseluruh bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
- tidak dapat menilai keahlian seseorang dalam bidangnya.
- tidak dapat melihat hasil pekerjaan dari pegawainya.
Sabtu, 01 Mei 2010
Tugas 8
1. Mengapa pendelegasian wewenang merupak kunci dari organisasi ?
Jawab : Karena delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu .Dengan adanaya pendelegasian organisasi dapat berjalan lebih efisien
2. Mengapa atasan tidak mau mendelegasikan wewenang kepada bawahannya dan mengapa pula bawahannya tidak mau menerima pendelegasian dari atasanya ?
Jawab : - Karena atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan keeputusan
- Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja salah ataupun gagal dalm menjalankan wewenang
- Atasannya tidak percaya kepada bawahannya
- Bawahanya takut tidak dapat menjalankan tugss-tugas dengan benar dan dikatakan gagal.
3. Mengapa tanggung jawab tidak dapat didelegasikan,jelaskan ?
Jawab : Karena bila tanngung jawab didelegasikan maka seorang tidak perlu melakukan apa2 tentukan dengan jelas mana yang anda ingin kerjakan sendiri sesuai dengan kualifikasi dan tanggung jawabnya langsung mana yang bisa didelegasiksn pada orang lain.
4.Menurut sumbernya kekuasaan itu terbagi 6 ? sebutkan dan jelaskan !
a. Kekuasaan balas jasa (reward power) berupa uang, suaka, perkembangan karier dan sebagiannya yang diberikan untuk melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.
b. Kekuasaan paksaan (coercive power) berasal dari apa yang dirasakan oleh seseorang bahwa hukuman (dipecat, ditegur dll) akan diterima bila tidak melakukan perintah.
c. Kekuasaan sah (legitimate power) berkembang dari nilai-nilai interen karena seseorang tersebut telah diangkat sebagai pemimpinnya.
d. Kekuasaan pengendalian informasi (control of information power) berasal dari pengetahuan yang tidak dipercayaorang lain, ini dilakukan dengan pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
e. Kekuasaan panutan (referent power) didasarkan atas identifikasi orang dengan pimpinan dan menjadikannya sebagai panutan.
f. Kekuasaan ahli (expert power) yaitu keahlian atau ilmu pengetahuan seseorang dalam bidangnya.
Contoh dari kekuasaan balas jasa yaitu :
Seorang karyawan yang disuruh oleh atasannya untuk menjual produk-produk dari perusahaannya dan apabila banyak yang terjual atau sudah mencapai targetnya, maka karyawan tersebut mendapatkan bonus berupa uang atau suaka atau bahkan peningkatan karier. Dengan begitu perstasi karyawan sebanding dengan upah (bonus) yang dibayar.
Jawab : Karena delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu .Dengan adanaya pendelegasian organisasi dapat berjalan lebih efisien
2. Mengapa atasan tidak mau mendelegasikan wewenang kepada bawahannya dan mengapa pula bawahannya tidak mau menerima pendelegasian dari atasanya ?
Jawab : - Karena atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak pembuatan keeputusan
- Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja salah ataupun gagal dalm menjalankan wewenang
- Atasannya tidak percaya kepada bawahannya
- Bawahanya takut tidak dapat menjalankan tugss-tugas dengan benar dan dikatakan gagal.
3. Mengapa tanggung jawab tidak dapat didelegasikan,jelaskan ?
Jawab : Karena bila tanngung jawab didelegasikan maka seorang tidak perlu melakukan apa2 tentukan dengan jelas mana yang anda ingin kerjakan sendiri sesuai dengan kualifikasi dan tanggung jawabnya langsung mana yang bisa didelegasiksn pada orang lain.
4.Menurut sumbernya kekuasaan itu terbagi 6 ? sebutkan dan jelaskan !
a. Kekuasaan balas jasa (reward power) berupa uang, suaka, perkembangan karier dan sebagiannya yang diberikan untuk melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.
b. Kekuasaan paksaan (coercive power) berasal dari apa yang dirasakan oleh seseorang bahwa hukuman (dipecat, ditegur dll) akan diterima bila tidak melakukan perintah.
c. Kekuasaan sah (legitimate power) berkembang dari nilai-nilai interen karena seseorang tersebut telah diangkat sebagai pemimpinnya.
d. Kekuasaan pengendalian informasi (control of information power) berasal dari pengetahuan yang tidak dipercayaorang lain, ini dilakukan dengan pemberian atau penahanan informasi yang dibutuhkan.
e. Kekuasaan panutan (referent power) didasarkan atas identifikasi orang dengan pimpinan dan menjadikannya sebagai panutan.
f. Kekuasaan ahli (expert power) yaitu keahlian atau ilmu pengetahuan seseorang dalam bidangnya.
Contoh dari kekuasaan balas jasa yaitu :
Seorang karyawan yang disuruh oleh atasannya untuk menjual produk-produk dari perusahaannya dan apabila banyak yang terjual atau sudah mencapai targetnya, maka karyawan tersebut mendapatkan bonus berupa uang atau suaka atau bahkan peningkatan karier. Dengan begitu perstasi karyawan sebanding dengan upah (bonus) yang dibayar.
Langganan:
Postingan (Atom)